Popular Posts Today

Diberdayakan oleh Blogger.

Bahaya Diabetes Menyerang Pria

Written By empatlima on Rabu, 07 Maret 2012 | 02.25

Bahaya Diabetes Menyerang Pria Survei yang dirilis American Diabetes Association (ADA) menyatakan, hanya 30 persen pria penyandang diabetes yang memiliki informasi terkait diabetes. Dan hanya 20 persen yang sudah menerapkan pola makan yang sesuai dengan kondisi mereka. Semakin kaya pengetahuan, sangat penting bagi diabetesi dan keluarganya dalam membantu mengendalikan penyakitnya.

Inilah fakta yang harus diketahui pria diabetesi untuk memotivasi perubahan perilaku menjadi lebih sehat.

1. Kurang jantan

Penurunan hormon testosteron banyak dialami pria dengan diabetes. Diabetes juga merusak pembuluh darah dan saraf yang mengontrol ereksi, sehingga mudah terjadi disfungsi ereksi. Pria diabetesi beresiko mengalami disfungsi ereksi 10-15 tahun lebih cepat daripada pria tanpa diabetes.

2. Pikiran kacau

Pria dengan diabetes beresiko tinggi mengalami depresi ketimbang yang tidak diabetes.

3. Harapan hidup berkurang

Kematian karena penyakit jantung diabetesi sekitar 2-4 kali lebih tinggi daripada yang tanpa diabetes. Harapan hidup pria dengan diabetes lebih pendek daripada perempuan diabetesi.

4. Ancaman kebutaan

Diabetes akan merusak pembuluh yang menjadi saluran gizi bagi retina. Akibatnya, potensi kebutaan karena diabetes retinopati akan lebih besar. Di kalangan orang yang terkena diabetes sebelum usia 30 tahun, pada pria, gangguan retinopati datang lebih cepat daripada perempuan.

5. Amputasi

Kerusakan vaskular juga sering memengaruhi kaki, sehingga lebih dari 60 persen kasus amputasi kaki yang bukan karena trauma disebabkan diabetes. Amputasi terkait diabetes pada pria 1,5 - 2,7 kali lebih tinggi tinggi daripada perempuan.

6. Nyeri

Pada pria diabetesi, gejala berupa nyeri di paha, betis, bokong selama olahraga, kram, perubahan suhu tubuh, sariawan berkepanjangan, bengkak, lebih sering dialami.

7. Demensia

Pria diabetesi lebih beresiko mengalami alzheimer dan bentuk lain dari demensia.

8. Kegemukan

Tak kurang dari 90 persen orang dengan diabetes mengalami kelebihan berat badan.
02.25 | 0 komentar | Read More

Tipe Wanita Pembelanja

Written By empatlima on Selasa, 06 Maret 2012 | 06.44

Tipe Wanita Pembelanja Rasanya, tak ada perempuan yang tak suka berbelanja. Namun seperti ketika kita memiliki selera yang berbeda tentang apa yang dibeli, kita pun memiliki cara yang berbeda dalam mendapatkan barang tersebut. Jika Anda mengaku sebagai a big shopper, enam kategori di bawah ini mungkin berlaku untuk Anda:

The One-Store Shopper. Anda hanya akan browsing di satu butik saja, tak peduli apa pun yang Anda inginkan. Anda setia dengan satu atau dua merek saja atau dengan toko tertentu saja, dan betah berlama-lama di dalam butik tersebut untuk membeli atasan, jeans, sepatu, jaket, tas, atau aksesori lainnya.

The Bargain-Hunter. Anda sangat menikmati pusat pertokoan yang mirip gang senggol, asalkan Anda bisa menawar harga sepuasnya. Anda terbiasa blusukan di pertokoan di kawasan Tanah Abang, atau ITC untuk mendapatkan harga terbaik, dan hafal dimana letak toko-toko langganan Anda. Anda begitu pintar merayu, hingga seringkali pemilik tokonya turun tangan menghadapi Anda untuk memberikan harga khusus. Selain itu Anda juga termasuk pemburu diskon di department store. Asalkan diskon cukup besar Anda pasti akan membeli barang tersebut, tak peduli apakah Anda membutuhkannya atau tidak.

The Buying-Things-Without-Trying-Them-On Shopper. Seringkali karena malas menunggu antrian di fitting room, Anda memutuskan untuk langsung membeli barang tanpa mencobanya lebih dulu. Anda juga tak ragu-ragu menggunakan kartu kredit untuk membayar barang yang cukup mahal, dan tidak merasa sayang karena harus berhutang dalam waktu lama. Akibatnya, lemari pakaian Anda dipenuhi baju-baju yang tidak terpakai, karena meskipun muat di badan, pakaian-pakaian tersebut tidak layak dipakai. Entah karena belahan dadanya terlalu rendah, potongan di ketiak terlalu sempit, atau bagian bahu yang terasa tidak nyaman.

The Online Shopper. Karena sudah merasakan asyiknya berbelanja secara online, Anda makin yakin bahwa kebanyakan online store dapat diandalkan. Anda merasa nyaman dengan cara berbelanja ini, karena menghemat waktu dan uang, dan tidak repot. Online shopper sendiri terdiri atas beberapa tipe: orang yang memang malas berbelanja dan bertransaksi di toko, orang yang termakan iklan (karena begitu melihat katalog langsung tertarik berbelanja karena takut kehabisan), dan orang yang ingin membeli barang-barang yang unik atau enggak pasaran, yang hanya tersedia di toko-toko online.

The Thrift Shopper. Anda suka mendatangi acara garage sale untuk mendapatkan barang-barang bekas berkualitas dengan harga murah. Entah itu pakaian, sepatu, buku-buku, alat olahraga, juga perabotan atau alat-alat rumah tangga. Namun ada juga orang yang justru menyukai barang-barang yang terlihat sudah dipakai, misalnya perabotan dari kayu jati.

The Emotional Shopper. Nah, Anda tentu paling paham siapa yang dimaksud dengan pembelanja emosional. Mungkin Anda termasuk di dalamnya. Anda menganggap aktivitas berbelanja mampu mengusir stres dengan cepat. Anda merasa langsung ingin ke mal dan pulang membawa sepatu baru, ketika sesuatu yang buruk terjadi pada Anda. Anda baru putus dengan kekasih, jenuh dengan pekerjaan yang seolah tak ada habisnya, atau tak tahan berada di rumah karena kakak atau adik sering bertengkar dengan ibu Anda. Untuk mengatasi semua masalah itu, Anda merasa berbelanja jalan keluar satu-satunya.
06.44 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger